yunan arif ramadhan >

Senin, 29 April 2013

TEORUM


PERILAKU KONSUMEN

            Bagaimanakah seorang konsumen dengan pendapatan terbatas memutuskan barang dan jasa mana yang akan dibeli ?Ini merupakan masalah dasar dalam ilmu mikroekonomi. Salah satu hal yang kita bahas dalam bab ini.
            Pemahaman tentang keputusan pembelian konsumen akan membantu kita memahami bagaimana perubahan pendapatan dan harga memengaruhi permintaan untuk barang dan jasa serta mengapa permintaan untuk beberapa produk lebih sensitif daripada produk lainnya pada perubahan harga dan pendapatan.

Cara terbaik untuk memahami perilaku konsumen adalah dengan tiga langkah berbeda :
1. Preferensi Konsumen : Langkah pertama adalah menemukan cara yang praktis untuk menggambarkan alasan-alasan mengapa orang lebih suka satu barang daripada barang yang lain. Kita akan melihat bagaimana preferensi konsumen untuk berbagai barang dapat digambarkan secara grafik dan aljabar.
2. Keterbatasan Anggaran : Sudah pasti, konsumen juga mempertimbangkan harga. Oleh karena itu, dalam langkah kedua ini kita harus menyadari adanya kenyataan bahwa konsumen mempunyai keterbatasan pendapatan yang membatasi jumlah barang yang dapat mereka beli. Apa yang harus dilakukan konsumen dalam situasi seperti ini ? Kita menemukan jawaban untuk masalah seperti ini dengan menggabungkan  preferensi konsumen dan keterbatasan anggaran dalam langkah ketiga berikut.
3. Pilihan-pilihan Konsumen : Dengan mengetahui preferensi dan keterbatasan pendapatan mereka, konsumen memilih untuk membeli kombinasi barang-barang yang memaksimalkan kepuasan mereka. Kombinasi ini akan bergantung pada harga berbagai barang tersebut. Jadi, pemahaman pada pilihan konsumen akan membantu kita memahami permintaan yaitu, berapa banyak jumlah suatu barang yang dipilih konsumen untuk dibeli bergantung pada harganya.
            Ketiga langkah ini merupakan dasar dari teori konsumen, dan kita akan membahasnya secara rinci dalam tiga bagian pertama pada bab ini. Kemudian, kita akan menggali sejumlah aspek menarik lainnya dari perilaku konsumen. Sebagai contoh, kita akan melihat bagaimana seseorang dapat menentukan sifat dasar preferensi konsumen melalui pengamatan actual terhadap perilaku konsumen. Jadi jika konsumen memilih satu barang dari barang alternative dengan harga yang sama kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ia lebih menyukai barang yang pertama. Kesimpulan yang sama dapat diambil dari keputusan actual yang dilakukan konsumen dalam menanggapi perubahan harga berbagai barang dan jasa yang tersedia untuk dibeli.
            Kita bisa melihat bahwa indeks harga konsumen dapat memberikan satu ukuran bagaimana kesejahteraan konsumen berubah sepanjang waktu. Pada bab ini kita akan lebih mempelajari lebih dalam mengenai subjek daya beli dengan menggambarkan serangkaian indeks yang mengukur perubahan daya beli sepanjang waktu. Karena hal itu memengaruhi manfaat dan biaya dari sejumlah program kesejahteraan sosial, indeks-indeks ini merupakan perangkat yang signifikan dalam menetapkan kebijakan pemerintah di Amerika.

Apa yang dilakukan konsumen ?
Sebelum mulai pembahasan, kita harus jelas terlebih dahulu tentang asumsi yang diapaki pada perilaku konsumen, dan apakah asumsi-asumsi ini cukup realistis. Sulit untuk memperdebatkan anggapan bahwa konsumen memiliki preferensi (kesukaan) atas sejumlah barang dan jasa yang tersedia untuk mereka dan bahwa mereka dibatasi dengan anggaran keuangan yang memaksa mereka  untuk menentukan pilihan mana yang dapat dibeli. Tapi, kita mungkin akan sependapan dengan argumentasi bahwa konsumen akan memutuskan kombinasi barang dan jasa yang mana, yang dibeli untuk memaksimalkan tinggkat kepuasan mereka.
            Kita juga tahu bahwa konsumen tidak selalu melakukan keputusan atas pembelian secara rasional. Sebagai contoh, kadang-kadang konsumen membeli sesuatu dengan tiba-tiba, melupakan atau tidak memperhitungkan keterbatasan anggaran yang mereka punya (dan akibatny berhutang). Dan konsumen tidak yakin atas preferensi mereka atau dipengaruhi dengan apa yang telah dibeli oleh teman, tetangga, atau bahkan perubahan suasana hati mereka sendiri.Dan bahkan bila konsumen bertindak secara rasional, yang mungkin tidak dapat selalu dilakukan konsumen, untuk memperhitungkan banyak harga dan pilihan yang mereka hadapi setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar